Saturday 25 June 2011

Legalitas

  • Legalitas
    1. Tanpa Direct Selling License
    Sebelum tahun 2000 belum ada aturan tentang izin usaha khusus untuk Direct Selling cukup gunakan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) untuk semua usaha penjualan sebagai usaha perdagangan retail tanpa ada penentuan tentang permodalan.


    2. Izin Usaha Penjualan Berjenjang (IUPB)
    Keputusan Menteri Perdagangan No. 73/MPP/Kep/3/2000 tentang Ketentuan Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang
    - Masa berlaku IUPB 3 tahun
    - Berlaku untuk perusahaan Nasional tanpa ada ketentuan tentang minimal modal
    - Perusahaan Asing tidak diperkenankan usaha “Direct Sellling” harus melalui Perusahaan Nasional.

    3. Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) 2006
    Peraturan Menteri Perdagangan No. 13/M-DAG/PER/3/2006 ditanda tangani tertanggal 29 Maret 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung
    - Permodalan minimal Rp. 500 juta
    - Perizinan DS/MLM hanya untuk perusahaan Nasional
    - Masa berlaku SIUPL = SIUPL Sementara 1 tahun dan SIUPL Tetap 5 tahun dan dapat diperpanjang
    (Catatan : Adanya pembatasan pay out maksimal 40 %)

    4. Peraturan Presiden No. 77 tahun 2007
    Peraturan Presiden No. 77 tahun 2007 ditanda tangani tertanggal 3 Juli 2007 tentang “Daftar Bidang Usaha yang tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal”
    Untuk industry Direct Selling, perusahaan joint venture batas kepemilikan modal asing adalah maksimal 60 %

    5. Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) 2008
    Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/M-DAG/PER/8/2008 ditandatangani tertanggal 21 Agustus 2008 tentang penyelenggaraan kegiatan usaha perdagangan dengan system penjualan langsung - Permodalan untuk perusahaan Nasional minimal Rp. 2 M dan untuk perusahaan Asing minimal Rp. 5 M
    - Harus dalam bentuk Joint-Venture dengan perbandingan saham asing maksimal 60 % sesuai dengan Peraturan Presiden No. 77 tahun 2007
    - Masa berlaku SIUPL = SIUPL sementara 1 tahun, SIUPL tetap selama perusahaan menjalankan kegiatan
    - Direksi dan Komisaris masing-masing minimal 1 orang Warga Negara Indonesia

    6. Peraturan Menteri Perdagangan No. 47/M-DAG/PER/9/2009
    Karena tidak boleh ada diskriminasi terhadap perusahaan asing sesuai dengan perjanjian WTO maka keluarlah Peraturan Menteri Perdagangan No. 47/M-DAG/9/2009 ditanda tangani tertanggal 16 September 2009 tentang Perubahan atas peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 32/M-DAG/PER/8/2008 tentang penyelenggaraan kegiatan usaha perdagangan dengan system penjualan langsung”. Isinya merubah tentang permodalan pada pasal 7, dimana penanaman modal harus memenuhi ketentuan :
    a. Kekayaan bersih sebagaimana diatur dalan peraturan perundang-undangan mengenai kriteria usaha
    b. Batasan kepemilikan modal sebagai mana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal (Daftar Negatif Investasi/DNI)
    Permodalan ini terkait dalam UU No. 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar.
    Jenis usaha
    Usaha Mikro Paling sedikit Rp. 50 Juta
    Usaha Kecil modal antara Rp. 50 – Rp. 500 juta
    Usaha Menengah modal antara Rp. 500 juta – Rp. 10 M
    Usaha Besar minimal Rp. 10 M

    7. Peraturan Menteri Perdagangan No. 55/M-DAG/PER/10/2009
    Peraturan Menteri Perdagangan No. 55/M-DAG/PER/10/2009 tentang “Pendelegasian Wewenang Penerbitan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal”
    Peraturan ini dikeluarkan pada tanggal 9 Oktober 2009, dan mulai berlaku 60 hari sejak tanggal ditetapkan jadi mulai berlaku sejak 9 Januari 2010.

    8. Peraturan Presiden No. 36 tahun 2010
    Untuk meningkatkan kegiatan penanaman modal di Indonesia, Presiden mengeluarkan peraturan No. 36 tahun 2010 merevisi peraturan No. 77 tahun 2007 revisi DNI. Peraturan No. 36 di tanda tangani tertanggal 25 Mei 2010 tentang “Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang terbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal”
    Untuk industry Direct Selling, perusahaan joint venture batas kepemilikan modal asing adalah maksimal 95 %

Kedok MLM lewat sistim piramida

MASYARAKAT HARUS BERHATI-HATI DENGAN SISTEM PIRAMIDA
Sistem Piramida perlu diwaspadai

Di Indonesia saat ini telah berkembang Penjualan Langsung melalui sistim Piramida. Sistem piramida ini secara sepintas mirip Multi Level Marketing dan cukup banyak orang telah melibatkan diri sebagai anggota, lebih tepat disebut bahwa sistem ini berkedok Multi Level Marketing.

Sistem Piramida, yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar dengan sedikit usaha, sebenarnya telah pula dijalankan di Taiwan, Amerika Serikat, Malaysia dan lain-lain negara, tetapi sehubungan dengan banyaknya pengaduan dari para anggotanya, kini di negara-negara tersebut sistem ini diawasi secara ketat oleh Pemerintah setempat karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas. Diantara perusahaan-perusahaan tersebut banyak pula yang telah ditutup.
Aturan Sistem Piramida

* Biaya Pendaftaran keanggotaan berikut paket produk, sangat mahal.--> di Oriflame hanya Rp. 39.900,-
* Harga jual produk-produknya juga sangat tinggi, ada yang bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat harga produk sejenis dipasaran. --> Harga produk Oriflame mayoritas sama dengan dipasaran dan kisaran dari Rp. 9.900,- s/d Rp. 400.000,- sangat terjangkau oleh masyarat Indonesia
* Sistem dilakukan menyerupai Multi Level Marketing, tetapi tidak sama.
Misalnya masing-masing anggota dibatasi hanya boleh merekrut maksimum 2 orang. Dua orang tersebut, rekrut dua orang lain lagi dan seterusnya hingga terbentuk satu piramida juga cara-cara lain yang mirip cara ini, misalnya merekrut max. 3,4,5 anggota.
--> Oriflame benar2 sistim MLM artinya tidak ada batasan berapa yang harus direkrut dan tidak pula harus membentuk piramida, that's why Oriflame BEDA
* Satu orang anggota boleh ?membeli? lebih dari 1 keanggotaan (disebut kavling). --> Di Oriflame tidak diperkenankan memiliki lebih dari 1 keanggotaan
* Imbalan diberikan berdasarkan tersusunnya satu jaringan berbentuk piramida dengan jumlah orang dalam format tertentu; imbalan bukan berdasarkan presentasi atas volume penjualan dan tidak ada unsur harus memasarkan produk sampai kepada konsumen. --> Hoho..imbalan di Oriflame diberikan berdasarkan berapa banyak seseorang dan jaringannya berhasil mencapai poin yg dikonversikan ke bonus yg ditetapkan Oriflame, unsur memasarkan produk ke konsumen sangat kental di Oriflame
* Masa keanggotaan kadangkala berlangsung sangat singkat (hanya sampai dengan terbentuknya suatu format tertentu). Berbeda dengan perusahaan penjualan langsung, dimana anggota dapat aktif minimal 1 tahun atau bahkan seumur hidup. --> hanya Rp. 39.900 saja untuk mendapatkan keanggotaan selama setahun, bahkan orang bokek pun bisa memulai dan berpeluang di biz ini
* Program pemasaran (Marketing Plan) skema piramida sangat rumit dan susah dipelajari. Titik berat pada rekruting, bukan pada penjualan. --> Di Oriflame ngga ada yang rumit terbukti anak SMA kelas 2 dan kuliah semester 2 dengan IPK cum laude bisa mempunyai passive income Rp. 4-7 jt/bulan.
Psst...anak sekolah kan belum punya uang koq bisa jalanin bisnis ini?
Psst...anak kuliah koq tetep bisa punya IPK cum laude sambil menjalani bisnis ini?
Bukti bisnis ini sangat MUDAH dan FUN

Apa bedanya dengan bisnis penjualan langsung?

Dalam dunia penjualan langsung, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional, terdapat 3 sistem yang telah berjalan sangat lama, yaitu sistem konvensional atau Single Level Marketing (termasuk party plan), sistem Limited Level dan sistem Multi Level atau Multi Level Marketing.

* Semuanya sama-sama membuka peluang berpenghasilan bagi siapa saja yang mau berusaha berdasarkan kerjasama kemitraan.
* Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrut, mendidik, dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut Distributor atau Dealer. Semuanya sama-sama mengenakan biaya pendaftaran keanggotaan kepada para Distributor/Dealernya dengan nilai yang pantas sesuai dengan starter kit yang diperoleh.
* Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk (barang atau jasa) dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para Distributor/Dealer sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan volume penjualan yang dicapai, para Distributor/Dealer memperoleh imbalan berupa komisi beserta insentif dan berbagai hadiah yang menarik yang jumlah dan besarnya tidak terbatas.
* Semuanya sama-sama memberlakukan sistem dimana seorang anggota hanya mendapatkan satu keanggotaan dan tidak boleh lebih.
* Bagi Distributor/Dealer yang aktif bekerja peluang berpenghasilan sudah pasti ada.
* Program pemasaran (Marketing Plan) sederhana dan transparan.

Dari perbedaan aturan main tersebut diatas, terlihat bahwa sistem Piramida :
1. Menjerat dan menyesatkan masyarakat dan anggotanya, karena :
* Dapat dikategorikan sebagai judi sebab perolehan penghasilan berada diluar kontrol anggota yang berada di level bawah, pendapatan utama diperoleh bukan dari penjualan barang dan jasa, tetapi terutama dari rekruting orang lain untuk mencapai format tertentu.
* Tidak membuka peluang berpenghasilan yang merata dan adil sebagaimana layaknya yang ditawarkan perusahaan yang menjalankan sistem Penjualan Langsung termasuk MLM. Merugikan anggota yang sudah membayar biaya pendaftaran berikut paket produk yang sangat mahal, kemudian menghadapi kesulitan menjual produk-produk tersebut kepada masyarakat karena tujuan perusahaan adalah menggunakan produk sekedar sebagai kedok untuk menarik dana dari masyarakat dan tidak diberi pelatihan cara penjualan.
* Merugikan masyarakat yang membeli produk-produk dari sistem piramida, karena harganya jauh melampaui harga produk sejenis di pasaran.
2. Bertentangan dengan dasar-dasar sistem penjualan langsung serta kode etik yang berlaku.
* Merupakan metamorfosa dari sistem Surat Berantai yang telah dilarang dibanyak negara.
* Aturan mainnya sangat mirip dengan Surat Berantai yaitu:
1. Menarik biaya pendaftaran cukup besar (Pendapatan perusahaan diperoleh terutama dari biaya pendaftaran anggota bukan dari penjualan produk/jasa)
2. Produk yang disediakan perusahaan hanya untuk tujuan kamuflase, karena titik berat bisnis lebih pada format jaringan dan anggota tidak selalu diwajibkan untuk mengambil produk yang dibeli apalagi dilatih untuk menjual kembali.

Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang merupakan bagian dari World Federatian of Direct Selling Association (WFDSA) menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah percaya dengan tawaran menarik dari perusahaan yang melakukan Sistem Piramida dan sejenisnya. Bagi anggota masyarakat yang telah merasa dirugikan oleh sistem tersebut, agar segera melaporkan kepada Pihak Yang Berwajib. Menjadi mitra usaha dan berbelanjalah pada perusahaan yang telah terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). --> YESS, Oriflame sudah terdaftar sebagai anggota APLI, silahkan lihat di cover belakang pada setiap katalog Oriflame ya

Apakah skema piramida itu? Hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang Skema Piramida Penjualan Berjenjang ? Peluang berpenghasilan yang legal Bagaimana membedakan antara bisnis yang legal Dengan Skema Piramida tersamar Bagaimana melindungi anda sendiri dari investasi yang menjerumuskan dan kemana Anda dapat memperoleh bantuan
Jangan membuat kesalahan yang mahal

Ribuan orang di dunia telah kehilangan jutaan dolar karena bergabung dengan sistem pemasaran ber Skema Piramida. Banyak dari korban sadar bahwa mereka sedang berjudi (meskipun mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang terperangkap). Namun demikian, banyak pula korban lain mengira bahwa mereka membayar untuk modal awal membuka bisnis sendiri. Orang-orang ini telah ditipu oleh Skema Piramida yang disamarkan agar nampak seperti bisnis yang legal.

Tulisan ini bertujuan membantu Anda menghindar dari jerat Skema Piramida, baik yang sederhana atau yang tersamar. Sistem Piramida yang sederhana mirip sekali dengan surat berantai, sedangkan Sistem Piramida yang tersamar seperti serigala berbulu domba, menyembunyikan sifat asli mereka dengan tujuan menipu calon investor dan mengelabui Aparat Hukum.

Apakah Skema Piramida itu?

Skema Piramida adalah sistem (ilegal) dimana banyak orang yang berada pada lapisan terbawah dari piramida membayar sejumlah uang kepada sejumlah orang yang berada di lapisan piramida teratas. Setiap anggota baru membeli peluang untuk naik ke lapisan teratas dan mendapat keuntungan dari orang lain yang bergabung kemudian. Sebagai contoh, untuk menjadi anggota Anda mungkin harus membayar mulai dari jumlah yang kecil hingga jutaan rupiah. Dalam contoh ini, Anda harus membayar Rp. 10 juta, untuk membeli sebuah tempat pada piramida di lapisan paling bawah. Uang Anda senilai Rp. 5.000.000 akan pindah ke orang lain yang posisinya tepat di atas Anda dan Rp 5.000.000 lainnya beralih ke puncak piramida, atau ke promotor. Bilamana semua posisi yang tersedia dalam skema tersebut telah dipenuhi peserta, promotor akan memperoleh Rp 160 juta, sedangkan Anda dan teman-teman lain yang sama-sama berada di lapisan paling bawah akan kehilangan Rp 10 juta per orang. Apabila promotor telah terbayar, maka posisinya dihilangkan dan yang berada di lapisan kedua akan naik ke puncak. Setelah itu, barulah kedua orang yang tadinya berada pada lapisan kedua akan menikmati keuntungan. Untuk membayar kedua orang ini, lapisan terbawah ditambah 32 posisi baru, dan pencarian peserta baru terus berlanjut. Setiap kali sebuah lapisan naik ke puncak, sebuah lapisan baru harus ditambahkan pada alas piramida, masing-masing 2 kali lebih banyak dari sebelumnya. Apabila jumlah peserta baru mencukupi, maka Anda dan 15 peserta lain yang berada pada lapisan yang sama mungkin dapat mencapai puncak.

Namun demikian, untuk mengumpulkan keuntungan bagi Anda, dibutuhkan 512 orang peserta baru dimana setengah dari mereka akan kehilangan Rp. 10 Juta. Tentu saja, piramida ini bisa saja ambruk jauh sebelum Anda mencapai puncak karena jumlah rekruting tidak tercapai. Agar supaya setiap peserta dapat memperoleh keuntungan, selalu dibutuhkan peserta-peserta baru. Namun pada kenyataannya, jumlah peserta baru terbatas dan setiap lapisan baru memiliki peluang merekrut orang lain, lebih kecil dan peluang kehilangan uang justru lebih besar.
Hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang Skema Piramida :

1. Mereka adalah pecundang. Skema Piramida didasarkan pada konsep matematika sederhana : banyak pecundang membayar kepada sedikit pemenang.
2. Skema ini menipu. Peserta skema piramida, secara sadar atau tidak, menipu orang yang mereka rekrut. Tidak banyak orang yang bersedia menjadi peserta dan membayar bilamana seluruh konsep permainan dijelaskan pada mereka.
3. Skema ini ilegal. Di banyak negara skema ini dilarang, ada resiko yang serius bahwa usaha piramida ditutup oleh pemerintah dan para pesertanya dikenakan denda serta hukuman penjara.

Mengapa orang mau membayar untuk menjadi peserta piramida?

Promotor skema piramida adalah ahli psikologi kelompok. Pada acara perekrutan peserta baru, mereka menciptakan suasana hingar-bingar dan antusias dimana terjadi tekanan kelompok serta janji-janji kemudahan memperoleh uang, menimbulkan kekhawatiran orang akan hilangnya suatu peluang baik. Pertimbangan-pertimbangan serta pertanyaan calon peserta diabaikan. Sulit sekali bertahan untuk tidak tergoda kecuali Anda benar-benar yakin bahwa konsep ini menjebak Anda.
Skema Piramida yang tersamar ? seperti serigala berbulu domba

Beberapa promotor Skema Piramida berusaha membuat skema yang kelihatan mirip dengan metode penjualan berjenjang. Penjualan berjenjang adalah suatu sistem bisnis yang legal dan menggunakan jaringan mitra usaha mandiri untuk menjual produk-produk langsung kepada konsumen.

Agar kelihatan seperti perusahaan penjualan berjenjang, Skema Piramida menyediakan serangkaian produk yang dinyatakan sebagai produk jualan untuk dipasarkan langsung kepada konsumen.

Namun demikian, pada kenyataannya hampir tidak ada usaha sama sekali untuk memasarkan produk-produk tersebut pada konsumen. Sebaliknya, penghasilan diciptakan berdasarkan perekrutan anggota-anggota baru. Juga para mitra usaha baru dipaksa untuk membeli sebanyak mungkin produk yang bernilai besar pada saat mengisi formulir peserta. Misalnya, Anda mungkin harus membeli produk yang sebenarnya tidak bermanfaat senilai Rp 10 juta agar dapat menjadi ?mitra usaha?. Orang yang merekrut Anda mendapat komisi Rp 5.000.000 (50%) dan Rp 5.000.000 sisanya terbang ke puncak (dalam hal ini perusahaan). Perhatikanlah persamaannya dengan skema piramida dalam uraian sebelumnya. Namun demikian, piramida yang paling tersamar tidak terlalu mudah dibongkar kedoknya. Skema Piramida sering memilih produk-produk yang biaya produksinya murah namun tidak memiliki nilai di pasaran, seperti produk-produk ajaib hasil penemuan baru, pengobatan eksotik dan sebagainya. Dengan demikian sulit dijelaskan apakah produk-produk seperti itu benar-benar memiliki pangsa pasar. Cara terbaik untuk menghindari jebakan dari piramida yang tersamar adalah dengan mengetahui secara pasti apa yang ingin diperoleh dari peluang berpenghasilan secara legal.

Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat ? peluang berpenghasilan yang legal

Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat merupakan suatu cara populer untuk menjual produk secara eceran, tidak melalui toko yang menggunakan pramuniaga, tetapi melalui wirausahawan yang mandiri (mitra usaha) langsung ke tangan konsumen. Sebagai mitra usaha, Anda dapat menentukan jam kerja sendiri dan mendapatkan penghasilan dengan menjual produk-produk hasil produksi perusahaan yang cukup ternama. Dalam struktur penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat Anda juga dapat membangun dan membina kelompok penjualan sendiri dengan cara merekrut, memotivasi, menyediakan produk dan pelatihan kepada mereka. Penghasilan Anda akan mencakup presentasi penjualan kelompok Anda dan penjualan Anda sendiri kepada konsumen. Peluang ini telah membuat penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat menjadi cara yang menarik untuk memulai bisnis dengan modal awal yang kecil.

rjual bila Anda memutuskan untuk mengundurkan diri dari bisnis tersebut. Beberapa undang-undang daerah mensyaratkan nilai pembelian kembali sekitar 90 % dari nilai sebenarnya selama produk berada dalam kondisi layak jual.
* Apakah produk dijual kepada konsumen?JIKA JAWABANNYA TIDAK (ATAU TIDAK BANYAK), MENGHINDARLAH!
Ini adalah kuncinya. Sistem penjualan berjenjang dan penjualan langsung (seperti halnya sistem penjualan eceran yang lain) menggantungkan diri pada penjualan kepada konsumen dan pengembangan pasar. Ini membutuhkan produk berkualitas dan harga yang bersaing. Sebaliknya, skema piramida tidak menaruh perhatian pada penjualan poduk kepada konsumen. Keuntungan diciptakan dari jumlah anggota baru yang membeli produk, bukan karena unsur kegunaannya atau harganya yang menarik, tetapi karena ada unsur paksaan untuk membeli. Pembelian produk seharusnya tidak melampaui kemampuan menjual yang realistis. Cara lain yang digunakan Sistem Piramida tanpa memaksa ada membeli produk tetapi mendorong anda untuk rekrut orang sebanyak mungkin yang masing-masing tentu menyetor sejumlah uang dengan iming-iming akan memperoleh uang lebih banyak lagi.

Bagaimana melindungi diri Anda dari investasi yang menjerumuskan?

1. Luangkan waktu. Jangan biarkan seorangpun mendesak Anda. Peluang yang baik untuk membangun bisnis dalam struktur penjualan berjenjang maupun pemasaran satu tingkat tidak akan lenyap dalam semalam. Orang yang mengatakan ?masuklah saat ini juga? memberi kesan seakan-akan mereka yang bergabung belakangan tidak akan mendapatkan apa-apa. HATI-HATI !
2. Tanyakan hal-hal berikut:
* Tentang perusahaan dan manajemennya
* Tentang nilai produk di pasaran, dan potensi pasar di daerah Anda untuk dapat menjual sampai ke tangan konsumen pemakai produk.
* Tentang biaya menjadi anggota (termasuk pembelian wajib)
* Tentang garansi pembelian kembali produk yang tidak terjual bila anda mengundurkan diri.
* Tentang rata-rata penghasilan mitra usaha yang aktif
3. Mintalah semua literatur perusahaan yang tersedia
4. Konsultasikan dengan orang lain yang pernah mempunyai pengalaman dengan perusahaan tersebut beserta produk-produknya. Telitilah lebih lanjut apakah produk-produk tersebut benar-benar dijual ke konsumen.
5. Selidikilah dan cocokkanlah kebenaran semua informasi yang Anda terima. Jangan menganggap bahwa dokumen yang kelihatannya resmi berarti benar-benar akurat atau lengkap.

Kemana harus mencari bantuan?

Untuk bantuan mengecek sebuah perusahaan, hubungi Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, atau Pejabat setempat. Bilamana Anda mencurigai sebuah perusahaan dijalankan dengan skema piramida yang tidak sesuai hukum. Janganlah ikut terlibat, laporlah pada instansi terkait.

Bantuan yang lebih banyak lagi

Bilamana Anda ingin mendapatkan bantuan dalam mengawali usaha Anda sendiri, Skema Piramida yang tersamar bukan satu-satunya ancaman. Untuk bantuan menyelidiki dan menghindari peluang bisnis yang curang, kirimkan pertanyaan Anda ke Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, dengan alamat Sekretariat :
Jl. Alam Segar VII/21 Pondok Indah Jakarta 12310
Telp: (021) 751 3704 Fax : (021) 759 14049
E-mail : apli@cbn.net.id

Pengertian Direct Selling

  • Pengertian Direct Selling


    1. Apa itu Direct Selling (Penjualan Langsung) ?
    Direct Selling (Penjualan Langsung) adalah :
    Metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Mitra Usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar.
    2. Apa saja yang termasuk Direct Selling ?
    * Single Level Marketing (Pemasaran Satu Tingkat), maksudnya adalah : Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui program pemasaran berbentuk satu tingkat, dimana Mitra Usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri.
    * Multi Level Marketing (Pemasaran Multi Tingkat), maksudnya adalah : Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam kelompoknya.
    3. Bagaimana kita mengetahui perusahaan yang melakukan penjualan langsung dengan benar ?
    * Mitra usaha hanya boleh membeli keanggotaan dari perusahaan satu kali saja.
    * Perusahaan tidak boleh memberikan keuntungan kepada Mitra Usaha hanya atas hasil rekrut anggota baru.
    * Di perusahaan, harus ada barang atau jasa yang diperdagangkan dan dipergunakan oleh konsumen.
    * Barang tidak dipergunakan sekedar sebagai kedok, yang akan terlihat bila barangnya dijual dengan harga yang tidak wajar.
    * Keuntungan atau laba yang diperoleh anggota adalah terutama berdasarkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen, bukan dari rekruting anggota baru.
    * Ada pelatihan tentang pengetahuan produk dan cara menjual kepada mitra usaha.
    * Ada buy back guarantee (jaminan beli kembali setelah diperhitungkan semua biaya-biaya terkait) dari perusahaan atas produk atau inventory yang masih layak jual milik anggota bila anggota mengundurkan diri dari perusahaan.

6 Kunci Wawasan untuk menuju ke masa depan Industri Penjualan Langsung

  • 6 kunci wawasan untuk menuju ke masa depan Industri Penjualan Langsung

    Di dalam Industri Penjualan Langsung terdapat 3 bagian utama: Penjualan pribadi atau dari pintu ke pintu, dan Pemasaran Berjenjang. Semua model yang ada bergantung pada interaksi dan hubungan tatap muka

    Masalah Pencitraan adalah salahsatu issue dalam industry ini. Ada beberapa hal yang diragukan memberikan kontribusi di dalam industri ini yaitu persepsi, namun sesungguhnya di dalamnya terdapat sukses yang benar-benar etis dan asli dalam jangka panjang. Distribusi berdasarkan pada hubungan tatap muka benar-benar telah menjadi sebuah model bisnis yang nyata di dalam sektor ekonomi.

    Berikut ini adalah 6 kunci wawasan di dalam penjualan langsung masa depan:

    1.Kemerosotan ekonomi meingkatkan metode penjualan langsung.
    Dalam kondisi ini akan menyediakan ketersediaan orang-orang berbakat menjadi distributor. Ketika pengangguran meningkat, orang akan mencari cara baru untuk menghasilkan uang. Peningkatan motivasi distributor dapat mengangkat penjualan yang lebih rendah dari setiap individu untuk menciptakan pendapatan yang lebih tinggi.

    2. Saat kritis dalam industri
    Penjualan langsung adalah industri yang panjang dan sehat. Tidak diragukan lagi disintermediasi yang diberikan oleh penjualan produk dalam internet telah merubah model bisnis, sehingga tatap muka dalam hubungan ini dapat dilengkapi dengan kemudahan berbelanja online. Saat ini pergeseran telah terjadi pada faktor hubungan pribadi dengan ruang online yang berakibat perubahan besar dalam cara perusahaan bekerja, terutama dalam membuat orang-orang muda yang terlibat. Isu-isu kunci dalam merekrut orang-orang muda membuatnya menjadi lebih menyenangkan dan berfokus pada imbalan jangka pendek.

    3. penjualan langsung harus bergeser untuk mengembangkan sistem tatap muka dan hubungan online.
    Apa yang membedakan dari industri ini dengan adalah hubungan tatap muka. Namun kenyataannya saat ini sebagian orang telah melakukan tatap muka online, bahkan terjadi dalam sebuah pertukaran email dalam anggota keluarga. Bentuk Online menjadi pertandingan yang sulit, Tatap muka menjadi terbatas di masa yang akan datang. Perusahaan besar yang melakukan hubungan tatap muka dalam penjualannya juga diharuskan mengintegrasikan metode online kedalam hubungan relasi antar distributor untuk melakukannya dengan lebih baik.

    4. Isu utama adalah bagaimana cara efektif mengelola organisasi yang sangat terdistribusi.
    Distributor adalah wiraswasta dan memiliki kontak langsung yang relatif sedikit dengan perusahaan-perusahaan yang produk yang mereka distribusikan. Salah satu tantangan adalah sulitnya melakukan pelatihan dan seringkali pesan dari distributor lapangan kurang sesuai dengan seperti apa yang dikatakan perusahaan. Masalah lain adalah sulitnya untuk membuat orang bersemangat. Menjual langsung sebenarnya memiliki banyak masalah yang sama seperti perusahaan-perusahaan besar, yang sekarang semakin bergulat dengan masalah tenaga kerja yang sangat terdistribusi. Kenyataannya implementasi Enterprise 2.0 sangat relevan dengan penjualan langsung, terutama dalam membangun keterlibatan staf meskipun cara yang diterapkan sedikit berbeda.

    5. Sukses penjualan langsung di dalam jaringan sosial yang kuat.
    Distributor penjualan langsung biasanya mengandalkan jaringan sosial yang ada, yang dapat menyediakan basis pelanggan kaya. Seringkali ini adalah jaringan social agama atau etnis. Banyak perusahaan MLM besar di Amerika Serikat yang berbasis di Utah, seperti Mormon yang besar dalam penyebaran produk serta iman mereka. Beberapa perusahaan lain terkait erat dengan tradisi evangelis. The head of Asia for a major direct sales company mengamati bahwa keberhasilan mereka telah dikaitkan dengan kelompok-kelompok seperti komunitas agama atau etnis di Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Cina (di seluruh Asia Tenggara).

    6. Masa depan penjualan langsung sangat cerah.
    Dalam satu skenario, penjualan langsung bisa terjadi setidaknya dua kali untuk ukuran saat ini . Dalam dunia harga komoditisasi terdorong ke bawah, orang akan membeli di hypermarts, produk eksklusif akan bernilai lebih dan semuanya menjadi bersifat pribadi. Saat ini hubungan relasi menjadi pusat yang penting bagi kehidupan kita. Saya benar-benar dapat membayangkan sebuah dunia di mana komponen yang cukup signifikan dari penjualan ritel memiliki unsur hubungan pribadi dalam tatap muka. Dalam system distribusi yang tinggi, relasi berbasis jaringan secara teratur akan mengalahkan harga. Sebagai alternative industri bisa akan terus menempel pada apa yang dilakukan selama puluhan tahun dan secara bertahap memudar. Dan akan sangat tertarik untuk melihat apalagi model baru yang akan muncul.

JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING Masa Depan Finansial Baru --> Oriflame hanya melayani Direct Selling kepada membernya saja dan tidak dijual ditempat umum


  • Tak perlu dipungkiri, industri JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING saat ini banyak diminati. Sebab, walau industri ini telah berlangsung 30 tahun lalu, baru sekarang sebagian masyarakat menyadari kekuatan bisnis ini, terutama bagi para pegawai dan profesional. Mereka kini mulai melirik bisnis ini, mengingat sebagian besar dari bisnis yang mereka bangun, basis keuangannya tidak jauh beda dengan pebisnis JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING.

    JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING mungkin menjadi ' batas akhir ' seorang entrepreneur dalam memberikan penghasilan dari bisnis mereka. Lebih - lebih bagi konsumen, merupakan ujian untuk mendapat income kedua di luar gaji, dengan resiko yang relatif kecil. Bukan rahasia lagi, masyarakat saat ini dibenturkan pada soal pemecatan, perusahaan gulung tikar, gaji yang minim, serta susahnya mencari penghasilan yang resikonya kecil.

    JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING telah berubah dan berkembang tahap demi tahap. Dalam kurun waktu tertentu, JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING dikenali sebagai industri ' penjualan sabun' lalu berkembang hingga konsumen yang biasa membeli di toko - toko dapat membelinya melalui JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING, khususnya produk gizi dan perawatan kulit. Di tahun 80 an , bukan hanya produk yang ditawarkan JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING, juga merambah ke industri jasa yang terus dikembangkan.Sebagian perusahaan JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING juga punya kepedulian sosial yang tinggi. Misal, merawat para tuna wisma, memberi makan kaum miskin, membersihkan lingkungan dan sebagainya.

    Sponsor dan upline anda satu. Bila anda telah memilih bergabung dengan suatu perusahaan JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING, anda membutuhkan sponsor yang memberi bantuan secara aktif. Kadang - kadang sponsor langsung teramat baru bagi bisnis anda. Ini wajar - wajar saja, sepanjang upline senang bekerja dengan anda. Mendapatkan pelatihan dan materi marketing begitu vital diperlukan. Sebab, ada juga perusahaan JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING tidak memberi training. Jadi sponsor atau upline anda diwajibkan membantu dan melatih, khususnya jika anda seorang pendatang baru di JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING atau pernah menjalani kegagalan di JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING.

    Sponsor atau upline harus mampu menjawab pertanyaan anda, bagaimana mewujudkan dan mempresentasikan produk atau jasa perusahaan, maupun peluang bisnisnya. Ia harus menolong anda merekrut distributor - distributor baru diantara klien hingga mampu mendirikan jaringan anda. Lagi-lagi, sebagai besar perusahaan tidak memiliki perlengkapan penjualan yang anda perlukan, maka mencari sponsor atau upline yang bisa membuat materi amatlah penting. Beberapa ide tambahan terdapat ribuan perusahaan JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING yang bisa dipilih. Namun hanya sedikit yang cocok dengan anda. Sekali jadi distributor, anda sepenuhnya punya semua keuntungan dan resiko bisnis. Anda punya tanggung jawab besar ketika akan mendistribusikan produk atau terlibat secara part time di perusahaan. Tapi inipun masih bisnis anda sendiri. Mungkin anda mengetahui berdasarkan statistik, kegagalan - kegagalan bisnis JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING dan non JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING. Selama hidup anda dihadapkan resiko - resiko bila ingin meraih kemajuan. Sejak lahir ke dunia, baik menetap di rumah yang relatif aman , anda tetap dihadapkan dengan resiko.

    Tak satupun prestasi diraih tanpa berhadapan dengan resiko. Jika anda bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik - buat diri sendiri, keluarga atau mungkin semua manusia tidak ada jalan yang lebih baik kecuali berjanji untuk mengambil langkah maju. Dalam kata - kata Goethe [ yang sering terdengar belakangan ini ] : ' Apapun yang dapat anda lakukan atau bermimpi bisa melakukan, lakukan. Keberanian memiliki kepandaian, kekuatan dan keajaiban di dalamnya, lakukanlah sekarang ! Bagi para pendatang baru, program yang mewah dan mudah dapat membantu anda ' belajar sambil bekerja '. Inilah jalan prestasi untuk mengetahui mengapa jutaan orang berkepentingan dalam JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING. Nah, dengan perusahaan dan upline yang tepat, anda mungkin berhasil hingga menjadi milliarder !!

    # Beverly Nadler adalah seorang konsultan JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING/Network Marketing terkenal, penulis, pelatih dan motivator. Ia juga dikenal di bidang kesehatan, specialis gizi dan pengembangan kepribadian.

Cobaan dan Tantangan distributor Jualan Langsung/Direct Selling


  • Menjadi seorang distributor yang tangguh, handal dan sukses di jualan langsung/Direct Selling perlu beberapa kiat - kiat tertentu. Tips yang bisa menunjang diri anda terus berkembang dan bersemangat dalam menjalani bisnis, sehingga diharapkan dari tindakan ini, anda semua tetap maju pantang mundur dan tidak cepat patah semangat. Cobaan dan Tantangan sebagai seorang distributor jualan langsung/Direct Selling adalah sangat besar dan tidak mudah untuk di lalui, sehingga kesabaran, ketabahan dan keterbukaan diri untuk menerima semua tantangan yang ada adalah hal utama menuju keberhasilan. Berikut tindakan yang sangat berguna bagi kesuksesan anda dalam menekuni salah satu jualan langsung/Direct Selling yang anda pilih dan anda pikir cocok untuk anda dan masa depan. Tindakan yang positif dan perlu untuk anda lakukan adalah :

    1. Pelaku sekaligus konsumen
    Sebagai distributor jualan langsung/Direct Selling tidak hanya bisa menjual , tetapi harus dan wajib menggunakan Produk dari jualan langsung/Direct Selling yang anda jalani, sehingga manfaat dan kegunaan dari produk tersebut benar - benar anda rasakan sendiri, manfaat dari produk tersebut benar - benar berguna dan sangat dibutuhkan pada diri anda. Hal ini perlu karena anda bisa dengan nyaman menjalani bisnis jualan langsung/Direct Selling tersebut, dan yang paling penting adalah pada saat anda menawarkan kepada calon pembeli atau member baru, anda dengan mudah dan percaya diri bisa menjelaskan, mem presentasikan dengan baik kepada mereka. Coba bayangkan betapa malunya anda jika calon prospek anda bertanya " bagaimana dengan anda sendiri, apakah anda juga menggunakan produk yang anda tawarkan ini ? jawaban anda ' BELUM '. Pasti dan yakin sekali, mereka tidak akan tertarik dan menaruh rasa antusias kepada anda, karena anda tidak mempresentasikan diri anda dengan baik. Jadi, pergunakan produk jualan langsung/Direct Selling anda untuk diri anda sendiri, kemudian orang lain.

    2. Selalu belajar dan terus belajar
    Banyak leader - leader jualan langsung/Direct Selling yang sukses dan cepat meraih keberhasilan karena banyak belajar. Banyak cara untuk dilakukan, yang mudah dan menyenangkan andalah sering - seringlah membaca buku - buku yang bermanfaat buat pengembangan diri dan pengembangan bisnis jualan langsung/Direct Selling anda. Anda akan mudah menemukan buku - buku ini di Toko buku terkemuka, diantara buku yang sangat menunjang dan Perlu dibaca adalah semua buku karangan Robert T Kiyosaki ( Cashflow quadrant, Rich dad Poor dad, Business School, Retire Young Retire Rich dll ) Buku karangan Zig Ziglar, Anthony Robbins, Burke Hedges, Mac Gill, Bill Gates, serta masih banyak lagi.

    Selain belajar membaca , tentunya anda yang memiliki akses internet anda juga bisa surfing ke website - website motivasi dan website belajar online. Selain belajar sendiri, tentunya anda harus belajar dari Upline atau Leader jualan langsung/Direct Selling anda, lakukan sharing,tanya jawab dan solusi pemecahan masalah. Sering datang ke acara Presentasi, mendengarkan dan mencatat semua Tips dan kiat - kiat sukses dari para leader untuk memudahkan anda bergerak, serta mendengar cerita / kisah kisah yang lucu,haru dan tidak mengenakkan yang dialami Leader anda untuk menambah kekuatan dan semangat pantang menyerah. Bulatkan tekad untuk bersedia belajar sungguh - sungguh ' System Bisnis jualan langsung/Direct Selling yang mana system tersebut telah terbukti bisa mencetak orang sukses.

    3. Pergunakan tehnik Adifikasi
    Jika anda baru pertama kali atau belum lama menekuni sebuah Bisnis jualan langsung/Direct Selling, tehnik adifikasi adalah suatu langkah yang harus anda ambil dan lakukan. Tehnik adifikasi adalah tehnik menawarkan sebuah bisnis / memasarkan binis jualan langsung/Direct Selling anda dengan cara memberikan contoh kepada calon member anda , dengan jalan menemukan / memberitahukan siapa saja ( Leader Anda ) yang sudah sukses di Bisnis jualan langsung/Direct Selling tersebut, kemudian siap sedia membantu anda , memotivasi calon downline anda, memberikan penjelasan dan berbagi ilmu. Kebanyakan orang yang dipresentasi selalu bertanya siapa yang sudah sukses, berapa lama, bagaimana caranya dsb. Jika anda baru memulai, tentunya bukti belum begitu mendukung, maka jalan satu - satunya adalah memanggil upline anda. Mengundang prospek ke acara Presentasi adalah hal yang mudah untuk meng - adifikasi.

    4. Jangan bekerja sendiri
    Di bisnis Network Marketing, jarang sekali dan hampir tidak ada orang yang sukses dengan jalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Ingat, Network Marketing terkait erat sekali dengan Relationship Business, berbisnis secara kekeluargaan, se paham dan se visi... jadi berusaha membentuk Teamwork yang solid, membentuk team kerja yang bagus dan jadwal yang terencana. Jalin komunikasi yang baik dengan Leader, Upline dan downline anda secara terus menerus, ini penting sekali karena bisnis anda bermain dengan waktu, bermain dengan informasi, bermain dengan kecepatan. Tanpa komunikasi, anda akan terlambat memonitor informasi terbaru, terlambat bergerak dan terlambat untuk melakukan percepatan bisnis. Apa yang terjadi jika anda menjalankan bisnis sendiri ? Pasti anda kembali ke selera asal , jiwa entrepreneurship anda kembali padam, dan anda kembali seperti semula. Jangan sia - siakan waktu anda hanya salah dalam ber - komunikasi.

    5. Gunakan semua media penunjang
    Dalam menjalankan bisnis jualan langsung/Direct Selling, anda juga harus kreatif dan penuh inovasi. Memanfaatkan media penunjang dari perusahaan berupa brosur produk, kesaksian, Brosur Marketing Plan dan VCD jika ada. Terus bagikan ke relasi / teman anda dengan cara meminjamkan untuk dipelajari. Jika jarak anda jauh dengan mereka, maka Internet lah yang bisa menjawab semua itu. Internet ibaratnya dunia dalam genggaman anda, jadi pergunakan website bisnis yang anda miliki sekarang. Andapun bisa melakukan inovasi dan kreasi sendiri, yang terpenting adalah bagaimana agar bisnis yang anda tawarkan menarik dan mempunyai prospek masa depan yang bagus. Lagi - lagi , media OFFLINE berupa acara Presentasi , Success Seminar adalah hal vital dalam bisnis jualan langsung/Direct Selling. Kalau Di tempat anda belum ada , maka bentuklah team dan ciptakan acara nya. Justru anda punya peluang besar jadi LEADER hebat di wilayah tersebut.

    6. Dream Builder
    Ingat dan selalu di ingat,.... Tidak ada kata gagal, yang ada hanya kesuksesan yang tertunda. Selalu melihat orang lain yang sukses di JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING, dan selalu camkan pertanyaan ini " kalau mereka bisa, kenapa saya tidak ? dengar dan tampung semua impian downline anda, pertemukan bersama dengan impian anda, satukan dalam langkah dan bergeraklah maju seperti Leader - leader anda. Jangan melihat ke belakang, jangan ingat masa sulit anda, terus maju dan selalu menyenangi segala langkah yang anda tempuh bersama jaringan anda. Bisnis anda akan berhasil jika anda selalu membawa kata ' Senang ' dalam menawarkan ke orang lain, maka semua kendala yang anda hadapi adalah sebuah proses dari keberhasilan yang akan anda raih. Sebenarnya mereka bukan menolak dengan apa yang anda tawarkan, tetapi mereka belum membuka diri untuk anda. Maka dari itu, buka impian mereka, coba samakan visi dan presepsi dulu, baru kemudian jelaskan bisnis JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING anda. Anda siap menjadi pembangun mimpi dan wirausaha yang tangguh.

    7. Duplikasi
    Di network marketing, langkah no.7 ini sangat penting sekali untuk percepatan bisnis anda. Tanpa ada duplikasi bisnis, bisnis JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING anda akan berjalan lambat dan gurah bergairah, jadi bagaimana agar bisnis JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING anda mengalami percepatan yang baik ? lakukan langkah demi langkah diatas dengan benar dan pahami akan karakter downline anda ( artinya anda harus pintar memadukan / meracik bisnis JUALAN LANGSUNG/DIRECT SELLING anda se enak Bartender membuat Minuman , jika ada member anda senang dengan No.1 ( menjadi konsumen saja, maka perlakukan lah sebaik - baiknya ), jika downline anda bisa melakukan langkah no.1, No.2 dan no.3 saja, maka andapun juga harus paham dan bisa membantu untuk mencoba langkah no.4 dan seterusnya. Step by step istilah bahasa melayu nya, proses pembelajaran bisnis yang terencana. Ingin jaringan bisnis anda berkembang baik ? Duplikasikan dengan benar dan bertahap.
====================
Insight :
Ahaaa..artikel diatas baru saya baca dan jujur semua hal tersebut sudah saya dan tim saya di sparkling tim lakukan lho.
1. Pelaku selaku konsumen -->seringkan saya bilang bahwa saya pakai produk2nya jadi selain dapat poin yg bisa menghasilkan bonus, saya juga bisa info produk apa aja yang enak dan cocok, ada 800 produk di Oriflame masa sih ngga ada yang ga bisa dipakai dari sabun, shampoo, handbody, parfum dll, semuanya ada dalam berbagai pilihan dan disesuaikan dengan jenis kulit kita. Makanya saya sempet bilang kan sekarang ini saya jarang jualan tp lebih pakai untuk diri sendiri :p

2. Selalu belajar dan banyak belajar -->; saya sering berkumpul dg teman2 yang sudah sukses, soalnya belajar dari orang yg berhasil lebih cepat menyerap dan langsung dibandingkan harus baca2 buku, meski buku2 itu penting contohnya buku ipphoright dan berbagai macam buku atau quote motivasi yang membuat kita terpacu untuk tidak patah semangat. menyenangkan..!!!

3. Tehnik Adifikasi --> Saat saya baru join tentunya saya belum mencapai apapun di bisnis Oriflame, tapi yang saya lakukan adalah menceritakan kisah sukses para leader/up line saya, dulu saya ceritakan tentang Mba Meuthia dan Ilna yang berhasil dibisnis ini.
Teman : "lo emang udah berapa lama? trus udah dapat berapa bonusnya?"
Saya : "Baru join sih tapi up line2 saya udah berhasil lho, makanya saya mau spt mereka (sebutkan prestasi mereka) dan saya pasti bisa." (jangan lupa saat bicara spt ini anda bulatkan tekad untuk berhasil)
Teman :" ah, lo aja belum dapat apa-apa, tapi udah mau ajak gue"
Saya : " Iya sih baru join, pastinya belum keliatan tapi saya sedang berusaha spt mereka dan saya mau ajak kamu juga sukses, yuk ikutan sama saya"
Temen : " Lo dulu deh jalanin, gue mau liat lo dulu ntar kalo udah sukses baru deh gue mau join, buktiin dulu deh"
Saya : " Iya koq saya memang mau menjalani, ya udah yg penting saya udah ajak kamu ya untuk sukses bareng dan kalo mau join jgn lupa hubungi saya"
(Jangan lupa segera bulatkan tekad anda untuk berhasil, dan ketika berhasil saya ajak lagi dan kali ini jawabannya "Duh ka, kayanya gue ga bakat deh kaya lo, lo mah ulet dan rajin, gue ngga ada waktu", Hayaaah..alasan mah paling gampang dibuat hehe)

4. Jangan bekerja sendiri
Pernahkah anda sebagai orang baru/downline ditawarkan oleh up line anda untuk dibantu ? saya pernah dan ternyata memang dibantu
Pernahkah anda sebagai up line menawarkan bantuan kepada orang baru mau join/downline? bukan pernah lagi kalau saya sih, SERING. Di jaringan saya up line kalo ngga aktifitas untuk bantu downline prospect/training/homesharing rasanya gerah hehe.

5. Gunakan semua media penunjang -->
Dimana-mana tidak ada bisnis yang bisa laku kalau tidak dipromosikan nah manfaatkan :
Media ONLINE,
FB : gunakan dengan status yang positive, semangat dan menyenangkan apalagi pakai hati, enak :D
YM : Chatting dg up line/downline, sharing informasi. couching/membina downline tau2 akhir bulan dpt lagi bonus dari Oriflame kan? daripada untuk hal yg ga ada manfaatnya mis : mengeluh/bergosip dll
Email : segera join di millist Boss Family, anda bisa belajar tanpa harus keluar rumah karena disana gudangnya ilmu dan pengalaman tercurah dan segala pertanyaan anda akan terjawab krn millist diciptakan untuk membantu semua member Boss Family.
Jangankan Oriflame bisnis murah tapi cepat ini, sekarang justru banyak bisnis on line yang menjamur kan?

Media OFFLINE,
Brosur/flyer/pamflet : ini tidak hanya untuk bisnis Oriflame, dibisnis lain juga pakai media ini misalnya jualan mobil, properti, cat rumah, kartu kredit, sekolah2 bahkan promo2 mall
Maksimalkan dengan berbagai kreativitas dan inisiatif, tanpa terasa otak anda lebih 'hidup' karna sering digunakan untuk hal2 yang baru.

6. Deam Builder --> Kenapa harus membangun impian?
Dengan impian kita lebih focus untuk menjalani bisnis ini, impian setiap member pasti berbeda-beda tapi PASTI bisa dicapai di Oriflame saya. contoh :
a. Mau menyekolahkan anak di sekolah yang bagus --> saat mengalami rintangan, ingat kembali impian tersebut maka anda akan tetap bangkit demi anak anda.
b. Orang tua pas-pasan tapi pengen punya Laptop --> saat diremehkan teman, ingat kembali impian tersebut dan anda akan bisa mendapatkan Laptop
Psst...kalo di Boss Family impian laptop itu sekarang adalah impian kecil karena semua punya impian BESAR yang ingin dicapai.
Tidak salah dong kalau owner Oriflame mengatakan bisnis mereka adalah menjual mimpi, artinya silahkan gunakan Oriflame sebagai tools/kendaraan untuk mencapai mimpi anda.


7. Duplikasi --> Kalau punya downline berarti anda sudah harus belajar membina mereka. cobalah sekali2 berkaca dan tanyakan diri anda apakah anda adalah tipe up line yang diidamkan oleh downline anda layaknya anda mengharapkan sosok up line ideal untuk anda?
Mulailah dari sekarang melatih diri menjadi up line yang baik, setiap orang tidak mungkin langsung menjadi leader yang hebat karena pasti perlu proses, jam terbang dan belajar dari kekurangan atau kesalahan.
Tidak masalah ketika anda kesalahan, who cares ? yang penting anda belajar merubah dan meningkatkan potensi diri terus menerus. Yang menyedihkan adalah mengharap up line sempurna untuk dirinya sementara dirinya tidak bisa menjadi downline yg baik apalagi up line baik untuk downline-nya sendiri. Kebangetan deh kalo ngga merasa malu :p

Jadi intinya di Oriflame saya, semua sudah diterapkan tinggal kita ACTION. Love it :D

Pemasaran Berjenjang

  • Pemasaran Berjenjang

    Pemasaran berjenjang (bahasa Inggris: multi level marketing) adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung. Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.

    Keanggotaan
    Promotor (upline) biasanya adalah anggota yang sudah mendapatkan hak keanggotaan terlebih dahulu, sedangkan bawahan (downline) adalah anggota baru yang mendaftar atau direkrut oleh promotor. Akan tetapi, pada beberapa sistem tertentu, jenjang keanggotaan ini bisa berubah-ubah sesuai dengan syarat pembayaran atau pembelian tertentu.

    Komisi yang diberikan dalam pemasaran berjenjang dihitung berdasarkan banyaknya jasa distribusi yang otomatis terjadi jika bawahan melakukan pembelian barang. Promotor akan mendapatkan bagian komisi tertentu sebagai bentuk balas jasa atas perekrutan bawahan.

    Kontroversi
    Seringkali ditemukan kerancuan istilah antara pemasaran berjenjang dengan permainan uang (money game). Pemasaran berjenjang pada hakikatnya adalah sebuah sistem distribusi barang. Banyaknya bonus didapat dari omzet penjualan yang didistribusikan melalui jaringannya. Sebaliknya, pada permainan uang bonus didapat dari perekrutan, bukan omzet penjualan. Kesulitan membedakan pemasaran berjenjang dengan permainan uang terjadi karena bonus yang diterima berupa gabungan dengan komposisi tertentu antara bonus perekrutan dan komisi omzet penjualan.

    Sistem permainan uang cenderung menggunakan skema piramida (atau skema Ponzi) dan orang yang terakhir bergabung akan kesulitan mengembangkan bisnisnya. Dalam pemasaran berjenjang, walaupun dimungkinkan telah memiliki banyak bawahan, tetapi tanpa omzet tentu saja bonus tidak akan diperoleh.

    Informasi tentang jenis pemasaran berjenjang yang benar dapat mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan memuat larangan tegas yang tercantum pada bab VIII.

    Masalah di dalam pemasaran berjenjang sering terjadi bila sistem komisi menjurus pada permainan uang. Biaya keanggotaan bawahan secara virtual telah dibagikan menjadi komisi promotor sementara harga barang menjadi terlalu mahal untuk menutupi pembayaran komisi kepada promotor. Dalam jangka panjang, hal ini membuat komisi menjadi tidak seimbang, di mana komisi telah melebihi harga barang dikurangi harga produksi.

    Hal ini tentu akan membuat membuat konsumen di tingkat tertinggi mendapatkan harga termurah atau bahkan mendapatkan keuntungan bila mengetahui cara mengolah jaringannya, sedangkan konsumen yang baru bergabung mendapatkan kerugian secara tidak langsung karena mendapatkan harga termahal tanpa mendapatkan komisi atau komisi yang didapatkan tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan sehingga akhirnya anggota baru tersebut terangsang untuk mencari konsumen baru agar mendapat komisi yang bisa menutupi kerugian virtual yang ditanggungnya.

    Pelanggaran bisa pula terjadi bila perusahaan penyedia sistem pemasaran berjenjang menjanjikan sesuatu berlebih yang tidak mungkin bisa dicapai konsumen. Misalnya, jika konsumen bisa mendapatkan 10 jenjang jaringan yang setiap jenjangnya harus berisi 10 anggota, maka ia akan mendapatkan bonus Rp 10 Miliar. Sepintas hal ini terlihat menggiurkan dan mudah, tetapi jika konsumen menggunakan akal sehatnya, ia sebenarnya harus merekrut 1010 bawahan atau sepuluh pangkat sepuluh, yaitu sejumlah 100 juta anggota baru (hampir separuh penduduk Indonesia).

    Dewasa ini, telah berkembang sistem pemasaran viral yang merupakan salah satu bagian model pemasaran berjenjang. Beberapa hal yang membedakan antara lain:
    • Tidak ada bonus perekrutan -->
    di Oriflame diberikan promo rekrut saja dg produk Oriflame sendiri, tanpa perekrutan member tetap bisa melakukan aktifitasnya.
    • Produk yang dipasarkan merupakan produk dinamis. -->
    Sangat dinamis dalam hal perputaran produk (personal care) yang digunakan setiap hari oleh setiap orang yaitu sabun, shampoo, handbody, pasta gigi, body lotion, sikat gigi, conditioner, bedak, lipstick, mascara, parfum, dengan harga yang terjangkau oleh mayoritas penduduk Indonesia dg kisaran mulai Rp. 9.900 s/d Rp. 400.000,- jadi sangat terjangkau
    • Bonus hanya diperoleh dengan adanya pembelian/penjualan -->
    semakin banyak/besar pembelanjaan anda+ jaringan yang diakumulasikan dalam bentuk poin maka poin tersebut dikonversikan untuk nilai bonus yang akan anda terima
    • Besar kecilnya Komisi atau bonus tiap transaksi yang dilakukan relatif kecil, tergantung dari usaha dan kerja keras. -->
    Inilah mengapa saya di Oriflame tidak henti bekerja keras membuat orang mengerti dan memahami bahwa sistim di Oriflame adalah fair dan yang menyenangkan usaha dan kerja keras anda tidak sendirian tetapi bersama2 dengan para up line yang tangguh dan mau membantu.
    • Bonus akan signifikan pada jaringan yang besar. -->
    semakin besar anda merekrut dan membuat orang paham akan sistim MLM maka semakin menggurita jaringan dibawah anda, wajar jika semakin besar jaringan maka bonus andapun akan besar bahkan CRV bisa menjadi milik anda.
==================
Insight :
Dikaitkan dengan bisnis Oriflame, Oriflame mengadopsi sistim pemasaran berjaringan dimana setiap konsumen yang membeli produk Oriflame kepada member Oriflame dikenakan biaya 100% dimana didalamnya sudah termasuk dengan :
1. Harga produk dari perusahaan
2. Harga komisi untuk member Oriflame
Jadi wajar kalau banyak yang lebih memilih menjadi member Oriflame ketimbang sebagai konsumen saja.

Di Oriflame, semua bonus/komisi didasarkan atas berapa banyak anda dan jaringan mencapai omzet penjualan dan BUKAN omzet atas perekrutan jadi jelas sekali bahwa Oriflame tidak dan bukan MLM yang berakar pada money game, SAMA SEKALI BUKAN.

Untuk memboosting perekrutan yang lebih banyak biasanya Oriflame hanya memberikan promosi sponsor dimana setiap member yang berhasil mengajak/merekrut orang akan mendapatkan berbagai hadiah produk yang menarik, tetapi jika tidak melakukan rekrutpun member tersebut tetap bisa melakukan aktifitasnya sebagai member.

Oriflame tidak memberlakukan sistim piramida dimana orang yang ada diposisi atas akan selalu mendapatkan keuntungan tetapi di Oriflame, siapapun bisa mendapat bonus bahkan bisa melampau sang promotor (up line), lagi-lagi kelebihan Oriflame yang memperlakukan bahwa yang bekerja lebih banyak mungkin saja mendapat bonus lebih besar tanpa melihat dia adalah seorang downline baru atau lama.
Terbukti kan ada up line yang levelnya lebih rendah dari downlinenya dan ada juga member yang bisa mencapai level Diamond dlm waktu 2 (dua) tahun dimana kebanyakan orang bisa mencapai dalam kurun waktu 3-4 th. new comer bisa melesaaat atas usahanya yang LEBIH dari yang lain. Adil kan?

APA BEDA DIRECT SELLING DENGAN MULTI LEVEL MARKETING

Direct selling dan Multi Level Marketing memiliki persamaan dan perbedaan. Apa saja itu?

Bagi kalangan awam, penggunaan kata direct selling dan MLM (Multi Level Marketing) secara bergantian menyebabkan mereka sedikit bingung. Bahkan dikalangan pelaku bisnis DS/MLM pun kadang ada sedikit kebingungan apa beda dan apa persamaan antara Direct Selling dengan MLM. Tulisan berikut mencoba memberi gambaran singkat mengenai perbedaan dan persamaan Direct Selling dengan MLM, mulai dari penggunaan istilah sampai ke substansi sistemnya.

Pertama-tama istilah direct selling memang lebih dulu muncul dibanding MLM. Istilah direct selling merujuk pada aktifitas penjualan barang-barang atau produk langsung kepada konsumen, dimana aktifitas penjualan tersebut dilakukan oleh seorang penjual langsung (direct seller) dengan disertai penjelasan, presentasi atau demo produk. Praktek-praktek direct selling sesungguhnya sudah berlangsung sejak zaman dahulu kala. Esensinya adalah adanya tenaga penjual independen yang menjualkan produk atau barang dari produsen tertentu kepada konsumen.

Dalam sejarah industri ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama kali muncul dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh Dave McConnel. McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs. Albee sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul perusahaan Nutrilite tahun 1934 di California dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas. Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan tahun 1959 berdiri Amway dengan metode penjualan yang sama, yang kemudian lebih dikenal dengan metode penjualan multi level marketing.

Nah, mari kita telusuri perbedaan dan persamaan direct selling dengan MLM dari sisi penggunaan istilahnya. Istilah MLM biasanya secara tegas menunjuk pada system Multi level itu sendiri. Sebaliknya, itulah direct selling mempunyai dua arti. Pertama, direct selling bisa dipakai untuk merujuk pada sistem kompensasi single level seperti yang dipakai oleh Avon atau Tupperware. Kedua, direct selling biasanya juga dipakai untuk menyebut industri ini secara keseluruhan, baik itu single level direct selling maupun multi level marketing (termasuk dengan segala varian dari sistem multi level)

Yang unik, para pelaku bisnis single level direct selling saja dalam penyebutan jenis bisnis mereka. Jarang sekali mereka menyebut bisnis single level. Sebaliknya, pebisnis multi-level kadang-kadang menyebut bisnisnya direct selling, tapi memang lebih sering digunakan istilah MLM atau belakangan network marketing.

Berikutnya dari sisi esensi sistemnya, single level direct selling memang sangat berbeda dengan multi level marketing. Dalam buku Pesona Bisnis Direct Selling dan MLM, Andrias Harefa menyebutkan perbedaan pokok antara kedua sistem tersebut lebih pada “jenjang karier” si penjual langsung. Jika sistem direct selling si penjual ini hanya mampu memiliki kaki terbatas antara 1-2 tingkat kedalam vertical saja.

Misalnya Nani dapat merekrut Nina. Dan Nina dapat merekrut Neni. Berhenti sampai disitu. Nah, untuk penjualan yang dilakukan oleh Nina dan Neni, Nani berhak atas overriding fee karena ia membina dan merekrut kedua orang tersebut. Jika Neni merekrut Nana, dan Nana berhasil merekrut Nene, dan kedua member terakhir itu berhasil menjual dalam jumlah tertentu, maka Nani tidak mendapat penghasilan apa-apa lagi.

Nah, dalam sistem multi level tingkat kedalaman vertikal jaringan tidak dibatasi seperti itu. Di sini Nani masuk akan mendapat keuntungan dalam persentase tertentu.

Dari sisi rekrutmen secara horizontal, baik direct selling maupun MLM keduanya tidak ada batas. Namun dari sisi rekrutmen vertical, direct selling terbatas dan MLM tidak terbatas. Dalam prakteknya, system MLM memiliki variasi sistem yang lebih beragam.
===============================
Insight :
Direct selling yang dimaksud diatas adalah :
Nani (1) --> Nina (2) -->Neni (3) --> Nana (4) --> Nene (5)
Note : --> artinya merekrut
Nani (1) hanya berhak atas komisi dari penjualan yg dilakukan oleh (2) dan (3) saja dan (1) tidak berhak atas (4) dan (5)
Neni (3) berhak atas (4) dan (5)
Jadi Direct Selling yang dimaksud disini adalah kita bisa memiliki berapapun kaki langsung kita tetapi hanya performance atas 2 layer ke bawah dari kaki kita saja (s/d cucu saja) kita mendapatkan fee atas pembinaan ini.

Sementara Multi Level Marketing :
Kita bisa memiliki berapapun banyak kaki kita dan berapapun layer sampai kekedalaman, kita tetap berhak atas komisi akumulasi poin dari seluruh orang yang terdaftar dalam jaringan kita dan tidak dibatasi sampai ke kedalaman berapapun.
Inilah yang dilakukan oleh Oriflame dengan sistimnya. Di Boss Family anda bisa mendapatkan sistimnya dengan bertanya kepada up line handal anda atau silahkan hubungi saya untuk informasi lebih lanjut.