Saturday 25 June 2011

Pemasaran Berjenjang

  • Pemasaran Berjenjang

    Pemasaran berjenjang (bahasa Inggris: multi level marketing) adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung. Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.

    Keanggotaan
    Promotor (upline) biasanya adalah anggota yang sudah mendapatkan hak keanggotaan terlebih dahulu, sedangkan bawahan (downline) adalah anggota baru yang mendaftar atau direkrut oleh promotor. Akan tetapi, pada beberapa sistem tertentu, jenjang keanggotaan ini bisa berubah-ubah sesuai dengan syarat pembayaran atau pembelian tertentu.

    Komisi yang diberikan dalam pemasaran berjenjang dihitung berdasarkan banyaknya jasa distribusi yang otomatis terjadi jika bawahan melakukan pembelian barang. Promotor akan mendapatkan bagian komisi tertentu sebagai bentuk balas jasa atas perekrutan bawahan.

    Kontroversi
    Seringkali ditemukan kerancuan istilah antara pemasaran berjenjang dengan permainan uang (money game). Pemasaran berjenjang pada hakikatnya adalah sebuah sistem distribusi barang. Banyaknya bonus didapat dari omzet penjualan yang didistribusikan melalui jaringannya. Sebaliknya, pada permainan uang bonus didapat dari perekrutan, bukan omzet penjualan. Kesulitan membedakan pemasaran berjenjang dengan permainan uang terjadi karena bonus yang diterima berupa gabungan dengan komposisi tertentu antara bonus perekrutan dan komisi omzet penjualan.

    Sistem permainan uang cenderung menggunakan skema piramida (atau skema Ponzi) dan orang yang terakhir bergabung akan kesulitan mengembangkan bisnisnya. Dalam pemasaran berjenjang, walaupun dimungkinkan telah memiliki banyak bawahan, tetapi tanpa omzet tentu saja bonus tidak akan diperoleh.

    Informasi tentang jenis pemasaran berjenjang yang benar dapat mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan memuat larangan tegas yang tercantum pada bab VIII.

    Masalah di dalam pemasaran berjenjang sering terjadi bila sistem komisi menjurus pada permainan uang. Biaya keanggotaan bawahan secara virtual telah dibagikan menjadi komisi promotor sementara harga barang menjadi terlalu mahal untuk menutupi pembayaran komisi kepada promotor. Dalam jangka panjang, hal ini membuat komisi menjadi tidak seimbang, di mana komisi telah melebihi harga barang dikurangi harga produksi.

    Hal ini tentu akan membuat membuat konsumen di tingkat tertinggi mendapatkan harga termurah atau bahkan mendapatkan keuntungan bila mengetahui cara mengolah jaringannya, sedangkan konsumen yang baru bergabung mendapatkan kerugian secara tidak langsung karena mendapatkan harga termahal tanpa mendapatkan komisi atau komisi yang didapatkan tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan sehingga akhirnya anggota baru tersebut terangsang untuk mencari konsumen baru agar mendapat komisi yang bisa menutupi kerugian virtual yang ditanggungnya.

    Pelanggaran bisa pula terjadi bila perusahaan penyedia sistem pemasaran berjenjang menjanjikan sesuatu berlebih yang tidak mungkin bisa dicapai konsumen. Misalnya, jika konsumen bisa mendapatkan 10 jenjang jaringan yang setiap jenjangnya harus berisi 10 anggota, maka ia akan mendapatkan bonus Rp 10 Miliar. Sepintas hal ini terlihat menggiurkan dan mudah, tetapi jika konsumen menggunakan akal sehatnya, ia sebenarnya harus merekrut 1010 bawahan atau sepuluh pangkat sepuluh, yaitu sejumlah 100 juta anggota baru (hampir separuh penduduk Indonesia).

    Dewasa ini, telah berkembang sistem pemasaran viral yang merupakan salah satu bagian model pemasaran berjenjang. Beberapa hal yang membedakan antara lain:
    • Tidak ada bonus perekrutan -->
    di Oriflame diberikan promo rekrut saja dg produk Oriflame sendiri, tanpa perekrutan member tetap bisa melakukan aktifitasnya.
    • Produk yang dipasarkan merupakan produk dinamis. -->
    Sangat dinamis dalam hal perputaran produk (personal care) yang digunakan setiap hari oleh setiap orang yaitu sabun, shampoo, handbody, pasta gigi, body lotion, sikat gigi, conditioner, bedak, lipstick, mascara, parfum, dengan harga yang terjangkau oleh mayoritas penduduk Indonesia dg kisaran mulai Rp. 9.900 s/d Rp. 400.000,- jadi sangat terjangkau
    • Bonus hanya diperoleh dengan adanya pembelian/penjualan -->
    semakin banyak/besar pembelanjaan anda+ jaringan yang diakumulasikan dalam bentuk poin maka poin tersebut dikonversikan untuk nilai bonus yang akan anda terima
    • Besar kecilnya Komisi atau bonus tiap transaksi yang dilakukan relatif kecil, tergantung dari usaha dan kerja keras. -->
    Inilah mengapa saya di Oriflame tidak henti bekerja keras membuat orang mengerti dan memahami bahwa sistim di Oriflame adalah fair dan yang menyenangkan usaha dan kerja keras anda tidak sendirian tetapi bersama2 dengan para up line yang tangguh dan mau membantu.
    • Bonus akan signifikan pada jaringan yang besar. -->
    semakin besar anda merekrut dan membuat orang paham akan sistim MLM maka semakin menggurita jaringan dibawah anda, wajar jika semakin besar jaringan maka bonus andapun akan besar bahkan CRV bisa menjadi milik anda.
==================
Insight :
Dikaitkan dengan bisnis Oriflame, Oriflame mengadopsi sistim pemasaran berjaringan dimana setiap konsumen yang membeli produk Oriflame kepada member Oriflame dikenakan biaya 100% dimana didalamnya sudah termasuk dengan :
1. Harga produk dari perusahaan
2. Harga komisi untuk member Oriflame
Jadi wajar kalau banyak yang lebih memilih menjadi member Oriflame ketimbang sebagai konsumen saja.

Di Oriflame, semua bonus/komisi didasarkan atas berapa banyak anda dan jaringan mencapai omzet penjualan dan BUKAN omzet atas perekrutan jadi jelas sekali bahwa Oriflame tidak dan bukan MLM yang berakar pada money game, SAMA SEKALI BUKAN.

Untuk memboosting perekrutan yang lebih banyak biasanya Oriflame hanya memberikan promosi sponsor dimana setiap member yang berhasil mengajak/merekrut orang akan mendapatkan berbagai hadiah produk yang menarik, tetapi jika tidak melakukan rekrutpun member tersebut tetap bisa melakukan aktifitasnya sebagai member.

Oriflame tidak memberlakukan sistim piramida dimana orang yang ada diposisi atas akan selalu mendapatkan keuntungan tetapi di Oriflame, siapapun bisa mendapat bonus bahkan bisa melampau sang promotor (up line), lagi-lagi kelebihan Oriflame yang memperlakukan bahwa yang bekerja lebih banyak mungkin saja mendapat bonus lebih besar tanpa melihat dia adalah seorang downline baru atau lama.
Terbukti kan ada up line yang levelnya lebih rendah dari downlinenya dan ada juga member yang bisa mencapai level Diamond dlm waktu 2 (dua) tahun dimana kebanyakan orang bisa mencapai dalam kurun waktu 3-4 th. new comer bisa melesaaat atas usahanya yang LEBIH dari yang lain. Adil kan?

No comments:

Post a Comment