Thursday 16 December 2010

16 Alasan Utama itu

Ini adalah 16 alasan utama mengapa saya tidak membiarkan diri saya untuk down atau pesimis di bisnis Oriflame ini.(Copas from Mba Meuthia my inspiring up line)

Hanya sharing saja ya..
Tak ada maksud riya atau menggurui.
Yaaa mudah2an bisa ikutan jadi semangat
karena intinya adalah aku ingin membangunkan semua downline2ku.
Bahwa jika impian besar, pasti tenaga, harapan dan semangat yang kita punya haruslah besar.

---

Tahun2 awal diriku menjalani bisnis Oriflame,
aku pun ditolak - tolak,
dicuekin,
dihindari oleh teman2 sepermainan gara2 menekuni bisnis MLM,
mereka takut ditawari dan direkrut.
Pokoknya ngeliatnya selalu dari sudut pandang yang jelek tentang aku.
Tapi aku lebih memilih membesarkan bisnisku. Ini kan masa depanku.

Kalau aku down, manalah mungkin aku jadi senior diamond?
Kalau aku putus asa, manalah mungkin ada nama meuthia rizki di google :))
Kalau aku pesimis, manalah mungkin lahir downline2 hebatku yang sekarang udah pada jadi top top leader itu. Yang ngetawain dan nolak2 aku mah, yaaa biar aja. Kami kan punya impian dan jalan kehidupan masing2.
bagimu agamamu bagiku agamaku
bagimu bisnismu bagiku bisnisku. :))

Insya Allah saya nggak pernah down tuh.
Itu semua karena :

1. Aku capek belasan tahun hidup antara bokek dan selalu nge-pas! Aduuh sumpah capek.
Jadi orang bokek itu nggak enaaaak. Sensitive!! Hidup nggak santai. Serius terus! Otak mikiiirr terus gimana caranya bayar ini itu. Dulu nonton Mr. Bean aja nggak bisa ketawa tuh padahal katanya segitu lucunya. Sekarang? Kalau di pesawat Garuda ada film singkat Just For Laugh, hihihi aku bisa tuh ngakak sendirian sangking ringannya hidupku saat ini. Alhamdulillah.

2. Selama 12 tahun jumpalitan antara ngantoran, bisnis dan saham, nggak kaya2 juga.
Padahal aku bersedia capek dan tunggang langgang juga kok..
Waktu main saham, beuuh, berdarah2 istilahnya....tapi? kaya nggak, stress iya.

3. Umur nambah terus, kebutuhan meningkat terus,
tapi penghasilan segitu-segitu sajah.
Orang tolol kalau aku tidak merubah haluan dan melakukan perbedaan.

4. Aku mau jadi orang anti bokek saat aku masuk usia setengah tua nanti.

5. Oriflame adalah salah satu pilihan investasi bisnis yang mudah,
murah dan anti bangkrut buat menolong aku menggapai impian besar aku.

6. Aku nggak punya pilihan selain di sini.
aku nggak bisa nyanyi..
aku nggak tertarik jadi pelawak2 yg bayarannya mahal..
Nggak cantik pula buat jadi model2 iklan,
dan dari dulu nggak seksi2 amat, jadi nggak dilirik ama Tommi Suharto :P *hahah kenal juga kagak*

7. Sadar diri kalau suamiku bukan konglomerat dan Alhamdulillah dia mah orang jujur. Makanya dipekerjakan tuh sama Presiden SBY jadi Fotografer Pribadi. Mana berani dia korup.

8. Menerima kenyataan bahwa aku ini senang hidup enak tapi kalau harus ngerongrong dari suami terus2an... aduuuhh ntar suamikuh stress tingkat tinggi punya istri mau hidup di atas standard tapi bisanya cuma mintaaaa melulu.

9. Aku nggak hidup sendiri. Aku ni masih punya orang tua yang sudah mati2an ngelahirin dan ngebesarin aku sampai beliau kerja kantoran selama 32 thn. Amit2 jgn sampai jadi anak nggak balas budi, ngerawat, dan bahagiain orang tua. Pake uang suami buat bahagiain mama? Yaaah kalau cuma buat kebutuhan sehari2 beliau mungkin masih mau terima pakai uang jajan dari suami. Tapi kalau mau nyeneng2in ortu ? Beliin mobil, ngajak liburan kelas dunia, shopping2 ? Manalah mau emak gue terima itu semua kalau bukan duit hasil anaknya sendiri..
kayanya semua ibu seperti itu deh. Malu alasannya.






Setelah membelikan mobil avanza maroon untuk mama di tahun 2005, mobil itu aku jual dan aku belikan Avanza silver baru di bulan April 2009 untuk mama tercinta. Padahal ibuku hanya minta tolong digantikan kanvas rem baru karena mobil avanza maroonnya sudah masuk ke tahun 4 pemakaian. Yaah, duit ku udah banyaklah di transfer Oriflame puluh2 juta tiap bulan. Buat mama apa sih yang nggak. Beli aja sekalian mobil baru, memang sudah hampir 5 tahun. Mobil Jepang kan katanya 5 tahun harus ganti. Alhamdulillah punya uang sendiri buat beliin mobil mama. Suamiku juga ikutan bangga tu aku bisa seperti itu ke mamaku.
Ini aku saat usia 23 tahun sedang menemani mamaku kuliah singkat 3 bulan di Jepang saat beliau mendapat beasiswa dari Pertamina di tahun 1993. Tuh, aku sampai dibela2in nyusul ke Jepang oleh Ibuku karena aku anak satu2nya dari 2 bersaudari yang kepengenan ikut. Bisa nangis seumur hidup kalau aku nggak bisa gantian membahagiakan mamaku. Down? Aduuh bisa nangis bombay emakku punya anak cepet down sementara beliau menghidupi 3 anaknya sendirian!! Kalau beliau tidak bermental tangguh, udah pastilah kami anak2nya nggak bisa kuliah dan hidup enak dulunya.

10. Nggak mau ngerjain pekerjaan asisten rumah tangga. Mendingan aku Orifleman deh!
Buat aku: nyapu, ngepel, nyetrika, cuci piring, nyikat kamar mandi,
*kalau cuci baju kan ada mesin tinggal pencet tombol ya, gampang ini mah*,
bersih2 jendela, motong rumput,
masak *yang ini karena nggak bisa tapi saya doyan makan masakan rumahan. Jadi aku wajib punya embak yg jago masak*
itu semua adalah pekerjan yang harus dilakukan asisten rumah tangga, bukan aku.
Selain bagi2 rejeki dengan orang lain,
potensi diri yang aku punya lebih menghasilkan
dari sekedar ngerjain kerjaan2 itu semua.
Yaaa kalau 2 minggu aja saat ditinggal si embak okelah,
tapi buat terus2an? Aduuh please nggak mau.
Daaan...aku ni nggak suka nonton TV. Nggak betah duduk berlama2 nonton Tv. Jadi, mending ketak ketik depan laptop deh membangun jaringan di Oriflame..

11. Paham betul liburan ke luar negeri itu enak,
tapi kalau pake duit sendiri?
Pasti semua serba di irit2 seadanya.
Nggak mau ah..
Pengen seperti orang kaya gitu,
kalau ke luar negeri hotelnya bintang lima.
Naah, di Oriflame dapat tuh yang kaya gitu.
Disaat dunia sedang krisis karena kena imbas krisis di Amerika tahun 2008 lalu, aku diberi liburan oleh Oriflame dan menginap di hotel Atlantis Jumeirah - Dubai pada Januari 2009. Sungguh sepadan untuk sebuah hasil kerja keras dan penuh semangat.
12. Aku ingin memberi contoh dan duplikasi ke anak2ku, bahwa hidup itu jangan gampang down. Dunia itu keras dan susah di tebak buat orang yang lembek dan pesimis. Tapi dunia itu indah serasa dalam genggaman jika kita tahan banting dan bermental tangguh. Insya Allah anak2ku bermental tangguh, pekerja keras dan 'mata duitan' seperti Bapak dan Ibunya. hehehe. eehhh terbukti lohh yang mata duitan tuh lebih pekerja keras dibanding yang tidak hijau liat duit :)) Mudah2an buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Aku dan suamiku juga ingin memberikan yang terbaik buat anak2ku. Pokoknya kami bertanggung jawab dalam hal kesejahteraan mereka. Bukan hanya sekedar menuntut mereka disiplin sholat dan belajar, ini dan itu. Tapi kami memberikan hak2 untuk anak2 kami.
Anakku yang paling besar, Rafdi dalam lingkaran putih, saat liburan ke Beijing tahun lalu bersama sekolahnya di Junior High School - Global Jaya International. Kami ingin anak2 kami menjadi anak GO International yang sholeh. Amin.

13. Ingin jadi downline hebat dan tangguh di mata upline.
Malu rasanya kalau uplineku menganggap aku bukan downline andalan.
Dari awal gabung, aku sangat ingin menjadi downline yang diperhitungkan.
Sama persih ketika aku juga bekerja kantoran, aku selalu ingin menjadi bagian
yang dibutuhkan oleh kantor.
So, jangan sering2 ngeluh sama upline.
Setahun sekali boleh lah. hahaha
Keseringan ? Hati2!
Upline juga lama2 eneg punya downline dikit2 ngeluh,
dikit2 komplen, dikit2 nyerah, putus asa dsb dsb dsb.
Naah uplen kan juga manusia,
ujung2nya kamu dicuekin dan pelan2 akan ditinggalin..
Abis kalau ngurusin yang gampang down, si upline kapan naik peringkatnya?

14. Malu sama downline2 juga kalau aku tidak semangat.
Bagaimana aku bisa memotivasi downline2ku kalau aku pesimis?
Bagaimana aku bisa menjadi panutan downline2ku kalau aku tidak bersemangat
Dan jujur aja, aku lebih malu sama orang2 yang menolakku andai aku berhenti
disaat aku belum menghasilkan apa2 di sini. Jangan sampai mereka tertawa lebih kencang lagi
karena aku yakin itulah yang mereka mau: aku berhenti nyerah di sini. weeeekk, Meuthia gitulohhh...impiannya terlalu besar untuk dirobohkan orang2 kecil itu.

15. Nasibku tidak tergantung siapapun kecuali padaNYA.
Tidak pula tergantung suamiku. Andai suami lebih dulu tiada dariku,
apa iya asuransinya menjamin kelangsungan hidupku dan anak2ku sepanjang umur kami?
Uang asuransi dan uang warisan itu panas. Akan cepat habis kalau kita tidak bisa mengolahnya.

So, para suami, jadilah suami seperti suamiku. Yang full support dan tidak pernah
mengecilkan potensi istrinya.
Kalau tidak bisa membantu bisnis istrinya,
setidaknya bantulah dengan doa agar sang istri tetap semangat dan lancar2 bisnisnya.
Kalau istrinya berhasil masa iya sih suaminya nggak kena imbas hidup enak? Apa iya sih semua keberhasilan itu bukan untuk keluarga?
Nih kaya suamiku. Beliau mau beli rumah ke dua buat istri dan anak2nya, tapi uangnya ga cukup, dengan senang hati aku bantu mencicil kekurangannya 500 juta dengan mencicil dari bonusku setiap bulan. Dont worry aku senang ikut mencicil. Biar ada andil gitu..hihihii
Duitku bisa begini banyak juga berkat doa suami.
Rumahku di menteng bintaro ini rencananya mau di kontrakkan furnish US1400/bln. Lalu kami rencana beli rumah pas di kanan kami yang hampir rampung. Tapi...mmmm, belum ada duit buat DPnya, huehehe. Rumah lama kami di Islamic belum laku2 juga..jualin doong. hihihi. luas tanah 540M bangunan 120 M. Harga jual 950juta. nego deh nego. Foto dan semuanya, japri aja ya. Tinggalin pesen aja di inbox FBku, nanti aku hubungi. Tq.

16. Malu sama Tuhan.
Tuhanku sudah demikian Maha Baiknya menciptakan aku sebagai mahlukNYA.
Dikasih dua mata dan semua kelengkapan tubuh yang sempurna. Dipertemukan dengan sebuah bisnis yang murah banget modalnya tapi bisa mengangkat aku dari kebokean. Masa aku harus down segala.
"Allah memberi rezeki kepada hambaNYA
sesuai dengan kegiatan dan kemauan KERASnya serta AMBISInya"

Jadi...aku berusaha dan berdoa saja.
Hasilnya pasti Tuhan kasih yang sesuai yang ku pinta. Cepat atau lambat.
Cepat alhamdulillah. Lambat, ya jangan menyerah.
DOWN? Pesimis unntuk sebuah hidup lebih sejahtera demi Keluarga? Mana sempaaaaaaaaattttt...
Ayo semangaaaaattt!!

No comments:

Post a Comment